
Bagi masyarakat Mentawai, tato berfungsi sebagai identitas diri, penanda status sosial, dan cerminan hubungan spiritual yang erat antara manusia dengan alam semesta. Motif tato bisa melambangkan kemakmuran, kekuatan spiritual, hingga gambaran objek alam seperti tumbuhan dan hewan. Proses pembuatannya pun masih dilakukan secara tradisional menggunakan alat-alat sederhana dari alam, seperti jarum dari duri pohon dan tinta alami dari campuran arang tempurung kelapa dan air tebu. Tato ini juga dianggap sebagai "baju abadi" yang akan menyertai mereka hingga di alam roh. Tradisi kuno ini terus dilestarikan, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Suku Mentawai.